1. Pada
Sistem Peredaran Darah
a. Anemia
Anemia
(kekurangan Darah), adalah penyakit yang dikarenakan kurangnya kadar Hb atau
kurangnya jumlah eritrosit dalam darah. Disebabkan karena kurang memakan sayur
yang berwarna hijau. Akibatnya, badan menjadi lemas, lesu, mudah mengantuk, dan
mata berkunang-kunang.
b.
Varises
Varises,
adalah pelebaran pembuluh darah di betis. Disebabkan karena menekuk lutut
setelah beraktivitas.
c.
Hemoroid
Hemoroid
(ambeien), adalah pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur (anus).
d.
Arteriosklerosis
Arteriosklerosis,
adalah pengerasan pembuluh nadi karena timbunan atau endapan kapur.
e.
Atherosklerosis
Atherosklerosis,
adalah pengerasan pembuluh nadi yang disebabkan karena tinbunan atauu endapan
lemak.
f.
Embolus
Embolus,
adalah tersumbatnya pebuluh darah karena benda yang bergerak.
g.
Trombus
Trombus,
adalah tersumbatnya pembuluh darah yang disebabkan karena benda yang tidak
bergerak.
h.
Hemofilia
Hemofilia,
adalah kelainan darah sukar membeku karena faktor hereditas atau karena faktor
keturunan.
i.
Leukimia (kanker Darah), ialah bertambahnya
leukosit secara tak terkendali.
j.
Penyakit Kuning pada Bayi (Eritroblastosis
fetalis)
Eritroblastosis fetalis, adalah rusaknya eritrosit
bayi atau janin akibat aglutinasi dari antibodi ibu, apabila ibu bergolongan
darah Rh- dan embrio Rh+. Penyakit ini terjadi pada kandungan
kedua, jika kandungan pertama embrio juga bergolongan darah Rh+.
k.
Penyakit Jantung Koroner (PJK)
PJK,
adalah penyempitan arterikoronaria yang mengangkut O2 ke jantung.
l.
Talasemia
Talasemia,
adalah anemia akibat rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun.
Disebabkan karena bentuk kepingan darah merah berbentuk tidak sempurna seperti
sabit.
2. Pada
sistem Pencernaan
a.
Kolik
Kolik, adalah rasa nyeri pada
perut karena mengosumsi makanan yang mengandung zat yang merangsang, misalnya
cabai, lada, dan lada.
b.
Malabsorbsi
Malabsorpsi adalah kelainan
kemampuan lambung dan usus untuk menyerap sari makanan menjadi tidak sebaik
yang seharusnya.
c.
Malnutrisi
Malnutrisi adalah gangguan
kesehatan gizi, dapat karena berlebihan, kekurangan atau ketidakseimbangan gizi.
Malnutrisi yang ekstrem (misal kwashiorkor) dapat menyebabkan sel pankreas
atropi (menyusut) dan banyak kehilangan banyak retikulum endoplasma. Akibatnya,
pembentukan enzim pencernaan terganggu.
d.
Keracunan makanan
Keracunan makanan dapat
terjadikarena alergi terhadap makanan tertentu atau zat aditif yang terkandung
di dalamya. Keracunan juga bisa terjadi karena makanan yang mengandung virus,
jamur, dan mikroorganisme parasit lain. Keracunan makanan dapat mengakibatkan
mengakibatkan gatal-gatal, kelumpuhan, mual-mual, sakit kepala, bahkan
kematian.
e.
Konstipasi
Konstipasi (sembelit) adalah
sulit buang air besar karena feses terlalu keras.
f.
Peritonitis
Peritonitis adalah infeksi
pada rongga perut.
g.
Apendisitis
Apendisitis adalah adalah
radang pada Apendiks (umbai cacing), disebut juga radang usus buntu.
h.
Parotitis
Parotitis (penyakit gondok)
adalah radang pada kelenjar parotis. Satu atau kedua pipi membengkak karena
kelenjar ludah parotis diserang virus.
i.
Diare
Diare adalah keluarnya feses
dalam bentuk encer karena infeksi pada kolon. Diare dengan feses yang bercampur
darah atau nanah, disertai dengan perut mulas karena bakteri Shigella
atau jenis protozoa Entamoeba histolyca, disebut penyakit Disentri.
j.
Sirosis hati
sirosis hati adalah radang
pada hati karena pergantian sel-sel hati dengan jaringan serabut.
k.
Heart burn
Heart burn adalah mengalirnya
kembali cairan gastrik (cairan lambung) yang terlalu asam (karena banyaknya
HCl) ke bagian esofagus. HCl tersebut bisa masuk ke bagian esofagus karena bagian
sfinkter kardia terbuka, sehingga HCl tersebut mengalir kembali ke esofagus.
Ciri-cirinya adalah adanya rasa panas di bagian dada karena cairan yang sangat
asam menyentuh permukaan esofagus.
l.
Ulkus peptikum
Ulkus peptikum adalah
kerusakan pada selaput lendir karena faktor psikomatis, toksin, ataupun
kuman-kuman seperti Streptococcus. Faktor psikomatis (misal ketakutan,
kecemasan, kelelahan, kedinginan berlebihan) dapat merangsang sekresi HCl
berlebihan. HCl akan merusak selaput lendir pada lambung. Ulkus peptikum
disebut juga penyakit maag. Usaha preventif (pencegahan) untuk penyakit
maag antara lain makan teratur, tenteramkan hati, tidak merokok, pantang
makanan yang pedas, asam, dan makanan yang merangsang (seperti jahe, lada,
kopi, dan cengkeh), juga tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Usaha kuratif
(penyembuhan) untuk penyakit maag bisa dengan obat penetral asam lambung, dan
antibiotik. Jika terjadi bocor lambung atau bocor usus dua belas jari (duodenum),
harus dilakukan tindakan operasi.
m.
Stomatitis
Stomatitis adalah radang
jaringan halus pada rongga mulut.
n.
Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah radang
akut pada selaput lendir dinding lambung dan usus, yang disertai diare dan
kejang-kejang.
o.
Gastritis
Gastritis adalah radang
selaput lendir pada dinding lambung.
3. Kelainan
pada Ginjal
a.
Nefritis
Nefritis adalah kerusakan
pada Glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman, biasanya disebabkan oleh
bakteri Streptococcus. Nefritis mengakibatkan seseorang menderita uremia dan
oedema. Uremia adalah masuknya kembali asam urin dan urea ke pembuluh
darah. Oedema adalah penimbunan air di kaki karena reabsorbsi air terganggu.
b.
Batu Ginjal
Batu ginjal terbentuk karena
pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantong
kemih. Batu ginjal ini berbentuk kristal yang tidak dapat larut. Kandungan batu
ginjal adalah kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Endapan
garam ini terbentuk karena terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan terlalu
sedikit mengonsumsi air.
c.
Albuminuria
Albuminuria adalah
ditemukannya albumin pada urin. Adanya albumin dalam urin merupakan indikasi
adanya kerusakan pada membran kapsul endotelium. Selain itu dapat disebabkan
oleh iritasi sel-sel ginjal karena masuknya substansi seperti racun bakteri,
eter, atau logam berat.
d.
Glikosuria
Glikosuria adalah
ditemukannya glukosa pada urin. Adanya glukosa pada urin menunjukkan adanya
kerusakan pada ginjal.
e.
Hematuria
Hematuria adalah ditemukannya
sel darah merah dalam urin. Hematuria disebabkan karena peradangan pada organ
urinaria atau iritasi akibat gesekan pada batu ginjal.
f.
Ketosis
Ketosis adalah ditemukannya
senyawa keton di dalam darah. Hal ini dapat terjadi pada orang yang diet
karbohidrat.
g.
Diabetes Melitus
Diabetes melitus adalah
penyakit yang muncul karena Pankreas tidak menghasilkan atau menghasilkan hanya
sedikit sekali insulin. Insulin adalah hormon yang mampu mengubah glukosa menjadi
glikogen sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Selain itu, insulin juga
membantu jaringan tubuh menyerap glukosa sehingga dapat digunakan sebagai
sumber energi. Diabetes melitus juga dapat terjadi jika sel-sel hati, otot, dan
lemak memiliki respon rendah terhadap insulin. Kadar glukosa di urin dan darah
penderita diabetes melitus sangat tinggi. Ini menyebabkan sering buang air
kecil, cepat haus, dan lapar, serta menimbulkan masalah pada metabolisme lemak
dan protein.
h.
Diabetes Insipidus
Diabetes Insipidus adalah
suatu penyakit yang menyebabkan penderita mengeluarkan urin terlalu banyak.
Penyebab penyakit ini adalah kekurangan hormon ADH (Anti Diuretic Hormon). ADH
ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. Jika kekurangan hormon
ADH, maka jumlah urin dapat meningkat hingga 20-30 kali lipat dari keadaan
normal.
4. Kelainan
Pada Sistem Pernafasan
a.
Asma
Asma adalah
penyakit yang menyebabkan rasa sesak pada dada dan jika bernafas, maka akan
menyebabkan bunyi mengi. Ini disebabkan karena ada yang menyumbat pada Trakea,
atau Alveolus tidak berfungsi dengan baik.
b.
Berkurangnya Jumlah Hb
Berkurangnya
hemoglobin dalam darah akan menghambat proses penyampaian oksigen ke dalam
sel-sel tubuh. Berkurangnya Hb dapat disebabkan oleh Anemia atau Perdarahan Hebat.
c.
Kanker Paru-paru
Penyakit ini dapat dipicu
oleh polusi udara dan polusi asap rokok yang mengandung Hidrokarbon termasuk
Benzopiren. Kanker paru-paru menyebabkan paru-paru rusak dan tidak dapat
berfungsi lagi.
d.
Pneumonia
Infeksi penyakit Diplococcus
pneumoniae menyebabkan penyakit radang paru-paru atau radang dinding
alveolus.
e.
TBC (Tuberculosis)
TBC dapat mengganggu proses
difusi oksigen karena timbulnya bintil-bintil kecil pada alveolus yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penderita biasanya
batuk berat, disertai batuk darah dan badan menjadi kurus.
5. Kelainan
Pada Sistem Koordinasi
a.
Cutter
Penderita
Cutter diduga ratusan sampai ribuan. Penderita selalu melukai diri sendiri pada
saat depresi, bingung, atau stress.
b.
Amnesia
Amnesia adalah
ketidakmampuan seseorang untuk mengenali kejadian-kejadian atau mengingat apa
yang terjadi pada suatu periode di masa lampau akibat goncangan batin atau
cidera otak. Penderita amnesia sering kali lupa akan identitas dirinya dan
orang lain atau kejadian yang mula-mula dikenalnya dengan baik.
c.
Neutrastonia (Lemah Saraf)
Penderita lemah
saraf biasanya pemarah, kecil hati, dan kurang tenaga. Penyakit lemah saraf ada
yang terjadi akibat pembawa lahir, dan ada yang terjadi akibat keracunan.
d.
Epilepsi
Epilepsi adalah
suatu penyakit yang terjadi karena dilepaskanya letusan-letusan impuls
(listrik) pada neuron-neuron dirota. Penyebabnya antara lain terdapatnya
jaringan-jaringan parut di otak dari bekas luka sewaktu kelahiran, atau karena
infeksi, tumor, dan gangguan metabolisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar