Jumat, 20 Maret 2015

Gangguan atau Kelainan dan Penyakit dalam Tubuh Manusia



Gangguan dan Kelainan Pada Tubuh Manusia
Hasil gambar untuk Penyakit di dalam tubuh
1.   Pada Sistem Peredaran Darah
a.     Anemia
Anemia (kekurangan Darah), adalah penyakit yang dikarenakan kurangnya kadar Hb atau kurangnya jumlah eritrosit dalam darah. Disebabkan karena kurang memakan sayur yang berwarna hijau. Akibatnya, badan menjadi lemas, lesu, mudah mengantuk, dan mata berkunang-kunang.
b.     Varises
Varises, adalah pelebaran pembuluh darah di betis. Disebabkan karena menekuk lutut setelah beraktivitas.
c.     Hemoroid
Hemoroid (ambeien), adalah pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur (anus).
d.     Arteriosklerosis
Arteriosklerosis, adalah pengerasan pembuluh nadi karena timbunan atau endapan kapur.
e.     Atherosklerosis
Atherosklerosis, adalah pengerasan pembuluh nadi yang disebabkan karena tinbunan atauu endapan lemak.
f.      Embolus
Embolus, adalah tersumbatnya pebuluh darah karena benda yang bergerak.
g.     Trombus
Trombus, adalah tersumbatnya pembuluh darah yang disebabkan karena benda yang tidak bergerak.
h.     Hemofilia
Hemofilia, adalah kelainan darah sukar membeku karena faktor hereditas atau karena faktor keturunan.
i.      Leukimia (kanker Darah), ialah bertambahnya leukosit secara tak terkendali.
j.      Penyakit Kuning pada Bayi (Eritroblastosis fetalis)
Eritroblastosis fetalis, adalah rusaknya eritrosit bayi atau janin akibat aglutinasi dari antibodi ibu, apabila ibu bergolongan darah Rh- dan embrio Rh+. Penyakit ini terjadi pada kandungan kedua, jika kandungan pertama embrio juga bergolongan darah Rh+.
k.     Penyakit Jantung Koroner (PJK)
PJK, adalah penyempitan arterikoronaria yang mengangkut O2 ke jantung.
l.      Talasemia
Talasemia, adalah anemia akibat rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun. Disebabkan karena bentuk kepingan darah merah berbentuk tidak sempurna seperti sabit.
2.   Pada sistem Pencernaan
a.     Kolik
Kolik, adalah rasa nyeri pada perut karena mengosumsi makanan yang mengandung zat yang merangsang, misalnya cabai, lada, dan lada.
b.     Malabsorbsi
Malabsorpsi adalah kelainan kemampuan lambung dan usus untuk menyerap sari makanan menjadi tidak sebaik yang seharusnya.
c.     Malnutrisi
Malnutrisi adalah gangguan kesehatan gizi, dapat karena berlebihan, kekurangan atau ketidakseimbangan gizi. Malnutrisi yang ekstrem (misal kwashiorkor) dapat menyebabkan sel pankreas atropi (menyusut) dan banyak kehilangan banyak retikulum endoplasma. Akibatnya, pembentukan enzim pencernaan terganggu.
d.     Keracunan makanan
Keracunan makanan dapat terjadikarena alergi terhadap makanan tertentu atau zat aditif yang terkandung di dalamya. Keracunan juga bisa terjadi karena makanan yang mengandung virus, jamur, dan mikroorganisme parasit lain. Keracunan makanan dapat mengakibatkan mengakibatkan gatal-gatal, kelumpuhan, mual-mual, sakit kepala, bahkan kematian.
e.     Konstipasi
Konstipasi (sembelit) adalah sulit buang air besar karena feses terlalu keras.
f.      Peritonitis
Peritonitis adalah infeksi pada rongga perut.
g.     Apendisitis
Apendisitis adalah adalah radang pada Apendiks (umbai cacing), disebut juga radang usus buntu.
h.     Parotitis
Parotitis (penyakit gondok) adalah radang pada kelenjar parotis. Satu atau kedua pipi membengkak karena kelenjar ludah parotis diserang virus.
i.      Diare
Diare adalah keluarnya feses dalam bentuk encer karena infeksi pada kolon. Diare dengan feses yang bercampur darah atau nanah, disertai dengan perut mulas karena bakteri Shigella atau jenis protozoa Entamoeba histolyca, disebut penyakit Disentri.
j.      Sirosis hati
sirosis hati adalah radang pada hati karena pergantian sel-sel hati dengan jaringan serabut.
k.     Heart burn
Heart burn adalah mengalirnya kembali cairan gastrik (cairan lambung) yang terlalu asam (karena banyaknya HCl) ke bagian esofagus. HCl tersebut bisa masuk ke bagian esofagus karena bagian sfinkter kardia terbuka, sehingga HCl tersebut mengalir kembali ke esofagus. Ciri-cirinya adalah adanya rasa panas di bagian dada karena cairan yang sangat asam menyentuh permukaan esofagus.
l.      Ulkus peptikum
Ulkus peptikum adalah kerusakan pada selaput lendir karena faktor psikomatis, toksin, ataupun kuman-kuman seperti Streptococcus. Faktor psikomatis (misal ketakutan, kecemasan, kelelahan, kedinginan berlebihan) dapat merangsang sekresi HCl berlebihan. HCl akan merusak selaput lendir pada lambung. Ulkus peptikum disebut juga penyakit maag. Usaha preventif (pencegahan) untuk penyakit maag antara lain makan teratur, tenteramkan hati, tidak merokok, pantang makanan yang pedas, asam, dan makanan yang merangsang (seperti jahe, lada, kopi, dan cengkeh), juga tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Usaha kuratif (penyembuhan) untuk penyakit maag bisa dengan obat penetral asam lambung, dan antibiotik. Jika terjadi bocor lambung atau bocor usus dua belas jari (duodenum), harus dilakukan tindakan operasi.
m.   Stomatitis
Stomatitis adalah radang jaringan halus pada rongga mulut.
n.     Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah radang akut pada selaput lendir dinding lambung dan usus, yang disertai diare dan kejang-kejang.
o.     Gastritis
Gastritis adalah radang selaput lendir pada dinding lambung.
3.   Kelainan pada Ginjal
a.     Nefritis
Nefritis adalah kerusakan pada Glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman, biasanya disebabkan oleh bakteri Streptococcus. Nefritis mengakibatkan seseorang menderita uremia dan oedema. Uremia adalah masuknya kembali asam urin dan urea ke pembuluh darah. Oedema adalah penimbunan air di kaki karena reabsorbsi air terganggu.
b.     Batu Ginjal
Batu ginjal terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantong kemih. Batu ginjal ini berbentuk kristal yang tidak dapat larut. Kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Endapan garam ini terbentuk karena terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air.
c.     Albuminuria
Albuminuria adalah ditemukannya albumin pada urin. Adanya albumin dalam urin merupakan indikasi adanya kerusakan pada membran kapsul endotelium. Selain itu dapat disebabkan oleh iritasi sel-sel ginjal karena masuknya substansi seperti racun bakteri, eter, atau logam berat.
d.     Glikosuria
Glikosuria adalah ditemukannya glukosa pada urin. Adanya glukosa pada urin menunjukkan adanya kerusakan pada ginjal.
e.     Hematuria
Hematuria adalah ditemukannya sel darah merah dalam urin. Hematuria disebabkan karena peradangan pada organ urinaria atau iritasi akibat gesekan pada batu ginjal.
f.      Ketosis
Ketosis adalah ditemukannya senyawa keton di dalam darah. Hal ini dapat terjadi pada orang yang diet karbohidrat.
g.     Diabetes Melitus
Diabetes melitus adalah penyakit yang muncul karena Pankreas tidak menghasilkan atau menghasilkan hanya sedikit sekali insulin. Insulin adalah hormon yang mampu mengubah glukosa menjadi glikogen sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Selain itu, insulin juga membantu jaringan tubuh menyerap glukosa sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi. Diabetes melitus juga dapat terjadi jika sel-sel hati, otot, dan lemak memiliki respon rendah terhadap insulin. Kadar glukosa di urin dan darah penderita diabetes melitus sangat tinggi. Ini menyebabkan sering buang air kecil, cepat haus, dan lapar, serta menimbulkan masalah pada metabolisme lemak dan protein.
h.     Diabetes Insipidus
Diabetes Insipidus adalah suatu penyakit yang menyebabkan penderita mengeluarkan urin terlalu banyak. Penyebab penyakit ini adalah kekurangan hormon ADH (Anti Diuretic Hormon). ADH ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. Jika kekurangan hormon ADH, maka jumlah urin dapat meningkat hingga 20-30 kali lipat dari keadaan normal.
4.   Kelainan Pada Sistem Pernafasan
a.     Asma
Asma adalah penyakit yang menyebabkan rasa sesak pada dada dan jika bernafas, maka akan menyebabkan bunyi mengi. Ini disebabkan karena ada yang menyumbat pada Trakea, atau Alveolus tidak berfungsi dengan baik.
b.     Berkurangnya Jumlah Hb
Berkurangnya hemoglobin dalam darah akan menghambat proses penyampaian oksigen ke dalam sel-sel tubuh. Berkurangnya Hb dapat disebabkan oleh Anemia atau Perdarahan Hebat.
c.     Kanker Paru-paru
Penyakit ini dapat dipicu oleh polusi udara dan polusi asap rokok yang mengandung Hidrokarbon termasuk Benzopiren. Kanker paru-paru menyebabkan paru-paru rusak dan tidak dapat berfungsi lagi.
d.     Pneumonia
Infeksi penyakit Diplococcus pneumoniae menyebabkan penyakit radang paru-paru atau radang dinding alveolus.
e.     TBC (Tuberculosis)
TBC dapat mengganggu proses difusi oksigen karena timbulnya bintil-bintil kecil pada alveolus yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penderita biasanya batuk berat, disertai batuk darah dan badan menjadi kurus.
5.   Kelainan Pada Sistem Koordinasi
a.     Cutter
Penderita Cutter diduga ratusan sampai ribuan. Penderita selalu melukai diri sendiri pada saat depresi, bingung, atau stress.
b.     Amnesia
Amnesia adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengenali kejadian-kejadian atau mengingat apa yang terjadi pada suatu periode di masa lampau akibat goncangan batin atau cidera otak. Penderita amnesia sering kali lupa akan identitas dirinya dan orang lain atau kejadian yang mula-mula dikenalnya dengan baik.
c.     Neutrastonia (Lemah Saraf)
Penderita lemah saraf biasanya pemarah, kecil hati, dan kurang tenaga. Penyakit lemah saraf ada yang terjadi akibat pembawa lahir, dan ada yang terjadi akibat keracunan.
d.     Epilepsi
Epilepsi adalah suatu penyakit yang terjadi karena dilepaskanya letusan-letusan impuls (listrik) pada neuron-neuron dirota. Penyebabnya antara lain terdapatnya jaringan-jaringan parut di otak dari bekas luka sewaktu kelahiran, atau karena infeksi, tumor, dan gangguan metabolisme.
6.    Gangguan Pada Sistem Reproduksi
a.       Infertilitas
Infertilitas adalah ketidakmampuan menghasilkan keturunan. Infertilitas ini dapat terjadi pada pria dan wanita. Infertilitas disebut juga Mandul.
b.      Impotensi
Impotensi adalah ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis. Impotensi dapat disebabkan karena beberapa faktor, antara lain gangguan produksi hormon testoteron, kelainan psikis, penyakit Diabetes Mellitus, kecanduan alkohol, obat-obatan (misalnya obat anti tekanan darah tinggi), dan gangguan sistem saraf.
c.       Non-Gonoccocal Urethritis (NGU)
Non-Gonoccocal Urethritis merupakan peradangan pada uretra dan serviks yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis, dan Ureaplasma urealitycum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar